berawal dari sebuah keluarga yang terdiri dari: Ayah,
Ibu, kakak, dan adik.
Suatu hari, si adik yang masih kecil menangis karena
kelaparan, Ibunya tidak tega melihatnya, dan dengan terpaksa mengambil ikan
yang di simpan ayahnya, Meski tau Ayahnya akan marah besar.
Setelah sang Ayah sampai di rumah dan mengetahui hal
tersebut, langsung saja apa yang di perkirakan Ibunya terjadi, sang Ayah marah
besar, Ibu mereka di suruh menggantikan ikan tersebut, dan dengan perasaan yang
sedih karena harus meninggalkan kedua anaknya, ibu mereka turun ke laut mencari
ikan untuk menggantikan ikan ayahnya.
Berhari-hari Ibunya di laut belum juga mendapatkan seekor
ikan pun, karena pada saat itu ikan sangat jarang dan langka di temukan, dan
semakin lama ia di laut, tubuhnya sedikit demi sedikit bersisik, sesekali si
kakak membawa adikya ke pinggir laut dan memanggil ibunya untuk menyusui
adiknya, hari-hari berlangsung seperti itu, dan sisik ibunya semakin bertambah,
yang semula hanya kaki, naik sampai ke betis dan sisiknya sampai kepinggang,
dan ketika sisik Ibu mereka sudah sampai kepinggang, otomatis ibunya tidak
tinggal di perahu atau di darat lagi melainkan di dalam laut, dan jika mereka
ingin bertemu ibu mereka ada suatu nyanyian pertanda untuk memanggil sang Ibu
yang berada di dalam laut, mereka bernyanyi “o ibu wandiu-ndiu mai pa susu
andiku, andiku lambata-mbata kakaku lanturung koleo” dan ibu mereka mendengar
dan naik ke darat untuk menemui kedua anaknya.
Ayah mereka yang mengetahui hal tersebut, sangat menyesal
dengan apa yang pernah ia perbuat, untuk membayar kesalahannya ia juga turun ke
laut untuk menjadi duyung, dan jadilah duyung ayah mereka, tinggal mereka
berdua.
Adiknya yang juga menginginkan jadi duyung turun ke laut,
tapi sekuat keinginannya menjadi duyung tidak terpenuhi. Dan adiknya pun pulang
kerumah bersama kakaknya, meskipun kedua orang tuanya berada di dalam laut
mereka masih bisa bertemu. Dan orang tua mereka menceritakan bahwa di bawah
laut sana ada kehidupan seperti di daratan, ada rumah, pasar, mesjid dan lainnya,
tetapi larangan buat kedua orang tua mereka untuk memakan ikan, dan orang tua
mereka juga memberikan mereka ikan, tetapi harus di rahasiakan oleh siapapun
dan jika mereka di Tanya apakah kamu memakan ikan, mereka harus menjawab tidak,
melainkan sayur saja yang mereka makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar